Liputan6.com, Sragen - Hidup namun terbujur kaku. Seperti itulah keseharian kondisi Sulami warga Dukuh Selorejo RT 31, RW 11, Desa Mojokerto Kedawung, Sragen, Jawa Tengah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (18/1/2017), sudah puluhan tahun kehidupan Sulami hanya berkawan dengan dipan tidur. Bukan karena malas, namun karena hampir sekujur tubuh Sulami menjadi kaku sehingga dirinya dijuluki "manusia kayu".
Meski tinggal organ di atas leher dan jemari tangan saja yang masih dapat digerakkan, Sulami tak menyerah untuk bergerak. Dengan dibantu saudara dan tetangganya, Sulami berdiri dan tertatih berjalan dengan bantuan tongkat seperti robot. Kedua kakinya juga telah kaku dan tak bisa ditekuk.
Advertisement
Selain itu, yang lebih memprihatinkan, bila akan kembali tidur Sulami harus membantingkan tubuhnya di kasur. Hal ini berisiko terbentur tempat tidur atau pun tembok.
Satu per satu anggota tubuh Sulami menjadi kaku hingga tak dapat digerakkan sejak usia 10 tahun. Kondisi itu dinyatakan sebagai kelainan pengapuran di persendian yang disebabkan kelainan genetik, bukan penyakit menular.
"Ini adalah gangguan pada persendian tulang. Sehingga terganggu sendinya akibatnya susah untuk digerakkan," kara dr Agus Sukaca.
Sulami sudah pernah berobat. Namun karena kemiskinan, pengobatan pun terhenti.
Kondisi serupa lebih dulu dialami saudara kembar Sulami, Paniyem yang meninggal dunia empat tahun lalu. Kini Sulami hanya bisa pasrah sembari berharap ada keajaiban kesembuhan pada dirinya.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.