Liputan6.com, Solo - Hidup, namun terbujur kaku. Inilah keseharian kondisi Sulami, warga Dukuh Selorejo, RT 31 RW 11, Desa Mojokerto, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah. Sudah puluhan tahun kehidupan Sulami hanya berkawan kasur sederhana.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kmis (19/1/2017), bukan karena malas, namun karena hampir sekujur tubuh Sulami menjadi kaku, sehingga dirinya dijuluki manusia kayu.
Meski tinggal organ di atas leher, jemari tangan saja yang masih dapat digerakkan, namun Sulami tak menyerah untuk bergerak.
Advertisement
Dengan dibantu saudara dan tetangga, Sulami berdiri dan tertatih berjalan dengan bantuan tongkat, seperti robot. Kedua kakinya telah kaku tak bisa ditekuk.
Yang lebih memprihatinkan lagi, bila akan kembali tidur, Sulami harus membantingkan tubuhnya di kasur, dengan risiko terbentur tempat tidur atau pun tembok.
Satu per satu anggota tubuh sulami menjadi kaku hingga tak dapat digerakkan sejak usia 10 tahun.
Kondisi sulami ini dinyatakan sebagai kelainan pengapuran di persendian. Penyakit yang disebabkan kelainan genetik, bukan penyakit menular.
Sulami sudah pernah berobat, namun karena kemiskinan, pengobatan pun terhenti. Kondisi serupa lebih dulu dialami saudara kembar Sulami, Paniyem, yang meninggal dunia empat tahun lalu.
Kini Sulami hanya bisa pasrah, sembari berharap ada keajaiban kesembuhan pada dirinya.
Saksikan tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.