Liputan6.com, Sragen - Ketenangan Dukuh Selorejo RT 31, RW 11, Desa Mojokerto Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, memayungi keseharian Sulami si 'manusia kayu'. Perempuan kelahiran 35 tahun silam itu menderita kelainan sejak usia 10 tahun.
Awalnya, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (20/1/2017), ada benjolan di tengkuk Sulami. Namun, lambat laun terjadi pengapuran dan membuat satu-per satu persendiannya kaku.
Meski demikian, Sulami bukanlah sosok yang rapuh. Di balik keterbatasannya, Sulami memiliki jiwa dan semangat hidup yang tinggi. Segala pekerjaan sebisa mungkin dilakukan sendiri, termasuk membantingkan badan ke kasur. Sebelum dilanjutkan dengan berzikir mensyukuri nikmat hidup yang Tuhan berikan.
Advertisement
"Pemberian Allah mungkin ini yang terbaik untuk saya," kata Sulami.
Penyakit yang diderita Sulami merupakan penyakit langka. Penyakitnya juga divonis tidak dapat disembuhkan dan sangat berisiko karena adanya pertumbuhan tulang yang abnormal.
Meski demikian, vonis tersebut dihadapi Sulami dengan tegar. Sang ibu hingga kerabat juga turut mendukungnya.
Derita Sulami tak perlu dirisaukan masyarakat sekitar karena penyakit ini tidak menular. Justru, Sulami bisa menjadi inspirasi karena ketegarannya menyongsong hidup meski tubuhnya semakin kaku.
Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.