Liputan6.com, Jakarta  Pemerintah Malaysia memberikan akses pada pemerintah Indonesia untuk memeriksa identitas Siti Aisyah WNI yang diduga membunuh Kim Jong-nam.
Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia memastikan ke sepuluh sidik jari Siti Aisyah sesuai dengan data passport WNI yang dipegangnya. Kepastian ini didapat melalui konfirmasi alat scan sidik jari portable yang dibawa ke Kepolisian Diraja Malaysia.
Baca Juga
" Siti Aisyah yang dimaksud. Yang sudah ditemui secara fisik identik dengan Siti Aisyah sebagaimana passportnya yang sudah beredar di media " Ujar Kabaghumas Dirjen Imigrasi, Agung Sampurno
Advertisement
" Dengan demikian, sejak saat itu adalah memberikan perlindungan kepada Siti Aisyah berupa bantuan hukum dengan memberikan pengacara dan menyerahkan prosesnya kepada kepolisian " Pungkas Agung Sampurno.
Langkah pemberian bantuan hukum untuk Siti Aisyah selanjutnya dilimpahkan kepada Kementerian Luar Negeri guna pendampingan persiapan penyidikan Siti Aisyah di Malaysia.
Pemeriksaan Siti Aisyah hingga kini masih berlangsung di Malaysia. Menteri Kesehatan Malaysia Subramaniam Sathasivam menyatakan semua bukti mengindikasikan bahwa Kim Jong-nam meninggal dengan cepat setelah diracun.
Hasil temuan racun gas syaraf di wajah Kim Jong-nam dan hasil otopsi rumah sakit menunjukan bahwa Kim Jong-nam menderita kelumpuhan parah yang akhirnya menyebabkan kematian. Hal ini karena dosis racun gas syaraf VX yang diberikan pada Kim Jong-nam sangat tinggi hingga berdampak pada jantung, paru paru, dan seluruh tubuhnya.
Saksikan tayangan video Dirjen Imigrasi soal Siti Aisyah selengkapnya.
Â