Liputan6.com, Lombok - Satu lagi tradisi yang dilakukan umat Hindu jelang Hari Raya Nyepi adalah perang api. Perang api ini bertujuan mengusir mara bahaya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (28/3/2017), tepat menjelang terbenamnya matahari, ribuan umat Hindu yang berasal dari dua desa, yakni Desa Negara Sakah dan Sweta, Mataram, Nusa Tenggara Barat, berkumpul di perbatasan desa untuk melaksanakan tradisi perang api atau perang bobok dalam bahasa masyarakat setempat.
Baca Juga
Disebut perang bobok karena perang menggunakan bobok, dalam bahasa setempat berarti daun kelapa kering yang dibentuk menyerupai gada dan dibakar sebagai senjata saat berperang.
Advertisement
Peserta perang bobok adalah dua kubu desa, dengan wasit tokoh adat yang membunyikan pluit pertanda perang dimulai, dan berlangsung 20 menit.
Perang api bukan menentukan siapa yang menang dan kalah, melainkan bertujuan agar tapa brata penyepian berjalan dengan tenang dan damai, dengan harapan rejeki dan berkah melimpah di tahun yang baru.
Saksikan tayangan video perang api warga Hindu di Mataram, NTB, saat menjelang Nyepi.