Liputan6.com, Jakarta - Politisi senior Hayono Isman menilai persatuan sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia di tengah maraknya isu agama dan politik yang berkembang. Nilai-nilai tersebut dapat diaplikasikan melalui rasa toleransi, saling percaya, namun tetap kritis pada saat yang bersamaan.
Ia menambahkan, Pancasila sebagai ideologi bangsa dinilai sudah terbukti mampu mengelola perbedaan dan keberagaman. Dengan demikian, perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) tidak menjadi persoalan di masyarakat.
Baca Juga
"Saya pikir sudah jadi pilihan bangsa Indonesia untuk mengelola kemajemukan ini dengan yang namanya Pancasila. Karena Pancasila lah yang mampu sebagai ideologi negara yang mengelola kemajemukan, perbedaan suku, agama, ras dan etnis," kata Hayono dalam Merawat Persatuan dalam Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (6/4/2017).
Advertisement
Hayono melanjutkan, di era demokrasi seperti saat ini masyarakat diminta untuk tetap memegang nilai-nilai Pancasila. Sebab, bila kita mengedepankan SARA, Indonesia sedang menuju bangsa yang gagal.
"Politik tanpa agama akan terasa hambar, agama tanpa politik juga tidak akan berperan maksimal membangun, utamanya etika dan moral masyarakat itu sendiri," lanjut Hayono.
Oleh karena itu, menurutnya, agama dan politik harus jalan secara berjajar. Agama dan politik harus saling memperkuat dan saling mengisi.
Lalu bagaimana persatuan dan kesatuan bangsa dapat tetap terjaga? Saksikan pemaparan Hayono Isman dalam Merawat Persatuan berikut ini.