Liputan6.com, Bandung - Terlahir kurang sempurna bukan alasan untuk tidak mencapai prestasi kelas dunia. Eman Sulaeman, pria disabilitas kelahiran Majalengka 29 tahun silam ini berhasil terpilih sebagai penjaga gawang terbaik dalam ajang sepak bola World Cup Homeless di Glasgow Skotlandia Juli lalu.
"Yang jelas semangat, penampilan dan juga penilaian dari berbagai pihak baik pemain, pelatih dan panitia dari sana dan juga penonton yang jelas, " Ujar Eman Sulaeman. Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (7/4/2017).
Baca Juga
Eman pantang menyerah menjaga gawangnya dalam permainan sepakbola. Sejak usia 8 tahun, Eman berlatih sepakbola dengan sang kakak meski awalnya sempat ragu untuk mencoba.
Advertisement
"Awal mulanya sih gimana yah. Masalah sih ada tapi sering ke sini makin ke sini jadi biasa, jadi kaya orang normal aja biasa. " Ujar Kakak Eman, Jaja.
Sepak bola adalah permainan yang mengandalkan kaki. Terlahir dengan kaki yang kurang sempurna bukan berarti sepak bola tidak bisa Eman mainkan.
"Ketika orang yang mencemooh dan mengejek saya karena kondisi saya seperti ini. Saya jadikan motivasi untuk lebih baik lagi bahwa penyandang disabilitas seperti saya bisa lebih dari mereka, " Eman menuturkan.
Tidak hanya pandai bermain sepak bola, pemilik Klub Futsal Maja ini juga mahir memperbaiki berbagai alat elektronik. Eman sulaeman juga menginspirasi.
"Sangat menginspirasi dengan keterbatasan dan kekurangannya ia bisa adaptasi di lingkungannya. Dan ia (Eman) bisa berprestasi di bidang olahraga khususnya sepak bola;" ujar sahabat Eman, Reva Riskya.
Berbagi dan memotivasi dengan sesama adalah harapan sang penjaga gawang difabel.
"Untuk teman-teman yang disabiltas di luar sana. Bahwa kekurangan bukan halangan untuk berkarya, " Ujar Eman.
Saksikan tayangan video perjuangan Eman penyandang disabilitas penjaga gawang terbaik dunia selengkapnya.