Liputan6.com, Semarang - Jenazah terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan polisi di Tuban, Jawa Timur, Risqi Rahmat tiba di rumah duka di Jalan Kerapu, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara, Semarang, Jawa Tengah dini hari tadi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (12/4/2017), kedua orangtua Riski, Edi Suprianto dan Mutiah, tak kuasa menahan tangis di samping peti jenazah putranya tersebut.
Usai disemayamkan, jenazah Risqi Rahmat lalu dimakamkan di TPU Kaliasin yang tidak jauh dari rumahnya. Jenazah dimakamkan tepat di samping makam kakaknya, Rohman Sutrisno, yang meninggal dua tahun lalu.
Advertisement
Kedatangan jenazah hingga proses pemakaman terduga teroris ini mendapat pengamanan aparat kepolisian.
Sementara menurut Lurah Semarang Utara Joko Sumarno, pemakaman pada dini hari dilakukan atas permintaan keluarga. Selain itu, tidak terjadi penolakan lantaran Riski dikenal sebagai sosok yang baik kepada warga sekitar.
Sementara Rabu dini hari tadi, ambulans yang membawa jenazah terduga teroris Satria Aditama juga tiba di rumah duka di kawasan Jalan Taman Karonsih II, Nomor 1130, Kecamatan Ngaliyan Semarang. Keluarga dan kerabat larut dalam duka saat peti jenazah datang untuk disemayamkan.
Beberapa saat kemudian, jenazah langsung dibawa ke masjid untuk disalatkan. Selanjutnya, dikebumikan di pemakaman perkampungan setempat.
Sebelumnya keluarga serta para tetangga terkejut dan tidak percaya dengan kabar tewasnya Satria. Sebab, di kampungnya ia dikenal sebagai remaja yang pintar dan rajin beribadah di masjid di dekat rumahnya.
Namun, empat bulan terakhir terduga teroris Tuban itu diketahui tidak berada di rumahnya. Warga setempat juga mengaku sudah jarang melihat Satria.
Saksikan penuturan warga tentang terduga teroris Tuban berikut ini.