Sukses

Serangan WannaCry Mewabah di 99 Negara, Termasuk Indonesia

Para peretas menuntut uang tebusan Rp 3,9 juta, untuk setiap komputer yang terinfeksi virus ransomware WannaCry.

Liputan6.com, Jakarta - Serangan cyber berupa ransomware WannaCry pada perangkat komputer dengan menuntut sejumlah tebusan, dikabarkan telah mewabah di 99 negara di dunia.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (14/5/2017), Kementerian Dalam Negeri Inggris menyatakan serangan cyber yang melanda jaringan kesehatan nasional Inggris pada Jumat lalu, 12 Mei 2017, telah pulih. Satu dari lima jaringan yang diserang telah kembali normal.

Sebelumnya, sejumlah rumah sakit dan dokter terpaksa menolak pasien, kecuali pasien gawat darurat karena terganggunya sistem.

Para peretas ini bahkan menuntut uang tebusan US$ 300 atau setara dengan Rp 3,9 juta, untuk setiap komputer yang terinfeksi virus ransomware.

Di Rusia, serangan cyber juga terjadi. Bahkan kementerian dalam negeri mengklaim jumlah komputer yang terinfeksi jauh lebih banyak dibandingkan negara lain. Untuk itu, pihaknya telah melokalisasi virus yang menyerang komputer pribadi, terutama yang menggunakan sistem operasi Windows.

Serangan ransomware WannaCry dikabarkan telah menyerang beberapa server rumah sakit di Jakarta, yang menghambat kegiatan medis karena data pasien di jaringan komputer rumah sakit tidak bisa diakses. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengeluarkan imbauan untuk mengantisipasi serangan WannaCry semakin meluas.

Untuk mengantisipasi serangan ransomware WannaCry, pengguna komputer perlu memastikan komputer atau server yang digunakan tidak terhubung dengan jaringan data sebelum menyalakannya. Caranya dengan mencabut kabel data dan matikan Wifi. 

Setelah itu pindahkan data ke sistem operasi non-Windows atau ke media lain.

Saksikan tayangan video serangan WannaCry mewabah di 99 negara, termasuk di Indonesia.