Liputan6.com, Jakarta Tahun 2014 menjadi momentum penting bagi Indonesia. Pesta demokrasi politik besar-besaraan tinggal menunggu waktu. 15 Partai politik siap menghangatkan suhu panggung pesta demokrasi 5 tahunan ini.
Berbagai cara menarik masa pun dilakukan, mulai dari sosialisasi langsung hingga membentuk tim sukses. Beradu visi misi merebut suara rakyat. Namun di suatu kawasan Pulau Jawa, aktivitas yang jauh dari kesan rasional alias klenak-klenik calon wakil rakyat kami dapati.
Misalnya saja mendatangi kuburan kramat, mencuci keris, mengelilingi daerah pilih di malam hari, dan memotong ayam cemani hitam. Semua ritual ini dimaksudkan agar warga jadi suka dengan caleg tersebut sehingga bisa memenangkan kursi legislatif DPR
Advertisement
Seorang teman yang paham betul wilayahnya menggiring kami ke salah satu tempat yang disebut-sebut jadi favorit para caleg. Ternyata lokasi itu adalah sebuah makam yang di keramatkan bagi masyarakat setempat. Si juru kunci makam kami interogasi.
Obrolan berlanjut. Si juru kunci menyebut ada lokasi lain yang juga kerap disambangi orang-orang yang punya maksud tertentu. Berderap kami menuju lokasi yang dimaksud. Dan, lagi-lagi ternyata makam keramat jadi perburuan para calon wakil rakyat.
Cerita ini semakin mengerucut. Tindakan irasional alias percaya dengan hal-hal mistis masih disukai caleg untuk memenangkan kursi DPR. Informasi terus didalami. Salah satu pemuka agama yang juga bekerja di lingkungan departemen bertutur. Selengkapnya, lihat saja video berikut ini.