Indosiar.com, Jakarta (26/08/2014) Di ibukota Jakarta, imbas pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi sudah semakin terasa disejumlah stasiun pengisian bahan bakar minyak. Para pengemudi kendaraan memilih bbm jenis Pertamax, termasuk pengemudi bajaj
Beginilah kondisi SPBU di Tanjung Duren, Jakarta barat, siang hari tadi. Antrian kendaraan tidak lagi terjadi di pompa bahan bakar bersubidi. Pasalnya, stok premium di SPBU ini telah habis. Antrian, kini, justru tampak di pompa bahan bakar non subsidi yakni pertamax. Demi dapat menjalankan kendaraannya para pengendara terpaksa membeli pertamax termasuk sopir bajaj.
Kondisi serupa juga terjadi di SPBU di jalan Pramuka, Jakarta Pusat. SPBU ini tidak lagi memiliki stok premium. Tidak adanya stok membuat sejumlah pengendara memilih tidak jadi membeli. Mereka memilih berupaya mencari premium di SPBU lainnya. Namun sebagian lagi akhirnya memilih pertamaks meski harganya lebih mahal.
Sementara itu, juru bicara Pertamina Ali Mudakhir menyatakan stok BBM saat ini mencukupi. Namun Pertamina mengurangi pasokan BBM bersubsidi hingga 5 % karena kuota yang telah ditetapkan APBN P 2014 harus cukup hingga akhir tahun.Â
Saat ini, untuk premium pengurangan pasokan mencapai 5% dan solar mencapai 10 %.(Tim Liputan/Her)