Indosiar.com, Yogyakarta (Rabu : 10/12/2014) Presiden Joko Widodo Selasa siang, memberikan kuliah umum di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Dihadapan sekitar 300 peserta, Jokowi mengatakan Indonesia saat ini dalam keadaan darurat narkoba, dan ia dengan tegas mengatakan, tidak akan memberikan grasi bagi mereka.
29 tahun lalu presiden ke tujuh ini lulus dari fakultas kehutanan Universitas Gajah Mada dengan gelar insinyur. Dan Selasa kemarin, Jokowi kembali ke almamaternya untuk memberikan kuliah umum dihadapan sekitar 300 peserta, termasuk dosen, mahasiswa dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono Sepuluh.
Baca Juga
Di balai senat UGM, Jokowi mengatakan Indonesia kini dalam darurat narkoba. Ia menyebutkan saat ini ada 4,5 juta orang terjerumus narkoba dan 1,2 juta diantaranya sulit disembuhkan.
Advertisement
Jokowi mengatakan ia akan menolak memberikan grasi bagi terpidana mati kasus narkoba. Saat ini menurutnya, terdapat enam puluh empat terpidana mati yang berusaha meminta grasi. Pernyataan Jokowi ini sekaligus menanggapi protes amnesty internasional yang meminta presiden membatalkan hukuman mati.
Saat ini 64 terpidana mati narkoba menanti grasi presiden. Dan pernyataan presiden ini memupuskan harapan mereka. Rencana bulan Desember ini, ada lima terpiadana mati narkoba yang bakal dieksekusi, hanya tinggal menunggu surat dari Jaksa Agung. (Krisna Agung/Sup)