Sukses

Paulo Camargo adalah mantan pelatih Persija Jakarta yang berasal dari Brazil

Informasi Profil

  • Nama LengkapPaulo Camargo
  • LahirBrazil
  • Tanggal23 Maret 1967
  • KebangsaanBrazil
  • Klub saat iniPersija Jakarta
  • ProfesiPelatih sepak bola

Berita Terkini

Lihat Semua

Paulo Camargo adalah pria berkebangsaan Brazil yang berprofesi sebagai pelatih sepak bola di Indonesia. Sebelum menjadi pelatih di Indonesia, Camargo adalah orang yang menemukan bakat bermain bola Ricardo Kaka saat bermain di San Paolo Junior. Ia mengawali karirnya di Tangerang Wolves Indonesian Primer League (IPL) sebuah liga yang muncul akibat dualisme PSSI.

Setelah Tangerang Wolves yang dibawanya tidak menang, Cameron direkrut oleh Persibo Bojonegoro yang akan mengikutu ISL musim 2011 - 2012. Ia dikabarkan pernah bekerja di lebih dari 20 klub mulai dari Brazil hingga Afrika dan merupakan seorang pelatih yang sarat akan pengalaman. Cameron direkrut oleh Persija pada september 2016 dan gugur di putaran pertama setelahnya. Kini Camargo dikatakan belum melatih klub manapun di Indonesia.

Camargo Resmi Mundur

Paulo Camargo memutuskan mundur dari jabatan sebagai pelatih Persija Jakarta mulai hari ini (2/8/2016). Jan Saragih yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih kini ditunjuk manajemen Persija sebagai caretaker.

Menurut Jan, Camargo berpamitan kepada para pemain dan staf sebelum latihan tadi pagi di lapangan Yon Zikon 14, Srengseng Sawah, Jakarta. Jan sendiri mengaku baru mengetahui mundurnya Camargo tadi pagi saat berpamitan.

Menurut Camargo, Persija Masih Memiliki Kekurangan

Pelatih Persija Jakarta, Paulo Camargo, mengaku puas dengan penampilan para pemainnya saat membekuk Persela Lamongan 2-1, Jumat (13/5/2016) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Menurut dia, seluruh pemain Persija tampil baik di laga pekan Torabika Soccer Championship, presented by IM3 Ooredoo itu.

Kendati demikian, Camargo menilai, dalam pertandingan tersebut Macan Kemayoran bermain kurang agresif. Oleh karena itu, pelatih asal Brasil ini mengaku meminta para pemainnya untuk bermain lebih naik hingga ke tengah lapangan.