:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5117119/original/069522000_1738380545-1738376569469_tujuan-perayaan-paskah.jpg)
Informasi Profil
- NamaRecep Tayyip Erdogan
- Tempat LahirIstanbul, Turki
- Tanggal Lahir26 Februari 1954
- IstriEmine Gilbaran
- AnakSumeyye, Necmetin Bilal, Ahmet Burak, Esra
- Partai PolitikPartai Keadilan dan Pembangunan (2001-sekarang)
Jabatan
- Presiden Turki2014-sekarang
- Perdana Menteri Turki2003-2014
- Anggota Parlemen untuk Istanbul2007
- Wali Kota Istanbul1994-1998
jumat agung
Berita Terkini
Lihat SemuaKPU Siap Gelar PSU di 8 Daerah Sabtu Pekan Ini, Total Ada 8.763 TPS
Telah dibaca 21 kaliAceh Ternyata Pernah Deklarasikan Negara Islam Indonesia
Telah dibaca 21 kaliLink Live Streaming Liga Europa Manchester United vs Lyon, Mau Mulai di Vidio
Telah dibaca 49 kaliKepanikan Ibu di Minahasa Temukan Anaknya Tewas di Bawah Pohon Rambutan
Telah dibaca 42 kaliLawatan ke Malaysia, Xi Jinping Tawarkan 3 Pilar Kerja Sama
Telah dibaca 49 kaliPara Astronom Temukan Galaksi Spiral, Kembaran Bima Sakti
Telah dibaca 28 kaliJanuary 2 Zodiac: Unveiling the Capricorn Personality
Telah dibaca 14 kaliMengenal Thomas Partey, Pemain Muslim Arsenal yang Pulangkan Real Madrid di UCL
Telah dibaca 49 kaliIndonesia Punya Banyak Gunung Emas, Bisa Jadi Pemain Dunia?
Telah dibaca 28 kali
Recep Tayyip Erdogan (26 Februari 1954) ialah Presiden ke-12 Republik Turki. Sebelum menjadi presiden, Erdogan dikenal sebagai Perdana Menteri Turki sejak tahun 2003 sampai 2014 dan seorang wali kota.
Awal karir politiknya dimulai saat dirinya menjadi Wali Kota Istanbul pada tahun 1994 sampai 1998. Sebagai seorang wali kota, Erdogan dianggap berhasil, karena pengadaan air bersih dan penertiban bangunan, juga mengurangi polusi dengan aksi tanam seribu pohon.
Erdogan terpilih sebagai seorang presiden setelah mendapatkan 52 persen suara dan resmi menjabat sebagai Presiden pada 28 Agustus 2014. Namun, semasa kepemimpinan Erdogan, stabilitas di Turki menjadi panas, akibat sempat terjadi beberapa kali kudeta militer untuk menurunkan orang nomor satu di Turki tersebut.
Bakal Hidupkan Lagi Hukuman Mati di Turki
Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah acara demonstrasi di Istanbul mengatakan ia akan memberlakukan hukuman mati di Turki. Hal itu dilakukan apabila mendapat dukungan dari parlemen dan masyarakat.
Pernyataannya itu ia ucapkan di depan 1 juta pendukungnya, yang menggelar demonstrasi mendukung Erdogan. Demikian seperti dilansir dari BBC, Senin (8/8/2016).
Erdogan juga mengatakan, negara akan dibersihkan dari pendukung ulama Fethullah Gulen yang kini berada di AS.
Gulen hingga kini adalah tokoh yang paling disalahkan oleh pemerintah Turki atas kudeta gagal militer. Kendati demikian, ia menolak terlibat.
Kritik Keras Terhadap Amerika Serikat
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melontarkan kritikan keras terhadap Amerika Serikat. Erdogan diketahui baru saja lolos dari upaya kudeta pada Juli lalu.
Menurut pemimpin Partai AKP tersebut, AS telah melakukan hal tak pantas. Yaitu melindungi individu yang diduga sebagai otak kudeta, Fethullah Gulen.
"AS seharusnya tidak memberikan perlindungan bagi teroris seperti Gullen," ucap Erdogan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/9/2016).
Ia menegaskan sama sekali tak ada alasan tepat bagi AS, untuk tetap membiarkan Gullen. Sebab, di Negeri Paman Sam, ulama tersebut diduga mengumpulkan anggota untuk melawan Pemerintah Turki saat ini.
"Jika AS adalah sekutu strategis kami dan rekan NATO kami, tidak mungkin mereka membiarkan Gullen dan organisasinya berjalan," papar dia.