![Ray Sahetapy [Liputan6.com]](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/XzMVfeuEH2s6CKF7oBF2YZE3vJE=/60x60/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/949382/original/041280000_1438950306-Ray_Sahetapy-2.jpg)
Informasi Profil
- NamaRecep Tayyip Erdogan
- Tempat LahirIstanbul, Turki
- Tanggal Lahir26 Februari 1954
- IstriEmine Gilbaran
- AnakSumeyye, Necmetin Bilal, Ahmet Burak, Esra
- Partai PolitikPartai Keadilan dan Pembangunan (2001-sekarang)
Jabatan
- Presiden Turki2014-sekarang
- Perdana Menteri Turki2003-2014
- Anggota Parlemen untuk Istanbul2007
- Wali Kota Istanbul1994-1998
Ray Sahetapy
Berita Terkini
Lihat Semua5 Perubahan pada Kuku yang Menjadi Tanda Anda Mengalami Masalah Kesehatan
Telah dibaca 0 kaliMenteri Abdul Kadir Larang Warga Indonesia Kerja di 3 Negara Ini
Telah dibaca 0 kaliArus Balik Lebaran 2025: Simak Tips Biar Aman dan Lancar
Telah dibaca 0 kaliPrediksi Copa del Rey Atletico Madrid vs Barcelona: Banjir Gol Lagi?
Telah dibaca 0 kali6 Makanan yang Harus Dihindari saat Perjalanan Mudik, Picu Kantuk dan Mual
Telah dibaca 0 kaliVIDEO: Duh! Ambulans Dipakai Warga Buat Mudik
Telah dibaca 0 kaliVIDEO: Anggota TNI Berkelahi dengan Polisi, Warga Malah Ikut Mengeroyok
Telah dibaca 0 kaliVal Kilmer, Bintang Top Gun dan Batman Forever Meninggal di Usia 65 Tahun
Telah dibaca 0 kaliVIDEO: Dramatis, Petugas Damkar Evakuasi Wanita Lumpuh dari Lantai Dua Rumah
Telah dibaca 0 kaliJangan Abaikan, Ini Pentingnya Medical Check-Up Setelah Lebaran
Telah dibaca 0 kali
Recep Tayyip Erdogan (26 Februari 1954) ialah Presiden ke-12 Republik Turki. Sebelum menjadi presiden, Erdogan dikenal sebagai Perdana Menteri Turki sejak tahun 2003 sampai 2014 dan seorang wali kota.
Awal karir politiknya dimulai saat dirinya menjadi Wali Kota Istanbul pada tahun 1994 sampai 1998. Sebagai seorang wali kota, Erdogan dianggap berhasil, karena pengadaan air bersih dan penertiban bangunan, juga mengurangi polusi dengan aksi tanam seribu pohon.
Erdogan terpilih sebagai seorang presiden setelah mendapatkan 52 persen suara dan resmi menjabat sebagai Presiden pada 28 Agustus 2014. Namun, semasa kepemimpinan Erdogan, stabilitas di Turki menjadi panas, akibat sempat terjadi beberapa kali kudeta militer untuk menurunkan orang nomor satu di Turki tersebut.
Bakal Hidupkan Lagi Hukuman Mati di Turki
Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah acara demonstrasi di Istanbul mengatakan ia akan memberlakukan hukuman mati di Turki. Hal itu dilakukan apabila mendapat dukungan dari parlemen dan masyarakat.
Pernyataannya itu ia ucapkan di depan 1 juta pendukungnya, yang menggelar demonstrasi mendukung Erdogan. Demikian seperti dilansir dari BBC, Senin (8/8/2016).
Erdogan juga mengatakan, negara akan dibersihkan dari pendukung ulama Fethullah Gulen yang kini berada di AS.
Gulen hingga kini adalah tokoh yang paling disalahkan oleh pemerintah Turki atas kudeta gagal militer. Kendati demikian, ia menolak terlibat.
Kritik Keras Terhadap Amerika Serikat
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melontarkan kritikan keras terhadap Amerika Serikat. Erdogan diketahui baru saja lolos dari upaya kudeta pada Juli lalu.
Menurut pemimpin Partai AKP tersebut, AS telah melakukan hal tak pantas. Yaitu melindungi individu yang diduga sebagai otak kudeta, Fethullah Gulen.
"AS seharusnya tidak memberikan perlindungan bagi teroris seperti Gullen," ucap Erdogan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/9/2016).
Ia menegaskan sama sekali tak ada alasan tepat bagi AS, untuk tetap membiarkan Gullen. Sebab, di Negeri Paman Sam, ulama tersebut diduga mengumpulkan anggota untuk melawan Pemerintah Turki saat ini.
"Jika AS adalah sekutu strategis kami dan rekan NATO kami, tidak mungkin mereka membiarkan Gullen dan organisasinya berjalan," papar dia.